Laman

Kamis, 09 September 2010

TeraCopy, Lebih Cepat Lebih Baik

Menyalin atau memindahkan file dari satu lokasi ke lokasi lain adalah kegiatan sepele yang hampir tidak diperbincangkan orang. Anda hanya cukup melakukannya dan cuma itu saja. Tentu saja yang sering terjadi kita banyak menghabiskan waktu untuk menunggu apalagi file yang di copy besar.
Jika Windows Explorer untuk proses ini belum memuaskan, mungkin Anda dapat mempertimbangkan untuk mencoba TeraCopy, sebuah utilitas gratis yang khusus dirancang untuk meningkatkan proses kecepatan saat menyalin file. TeraCopy dapat digunakan untuk menyalin/memindahkan file lebih cepat dan lebih aman, termasuk tetap melanjutkan proses menyalin meski ada file yang rusak.



Bagi yang ingin mendownload ini linkya:http://www.codesector.com/download.php

CPU-Z: Cari tahu isi daleman komputer

CPU-Z adalah sebuah utilitas freeware yang memberikan informasi mengenai perangkat utama yang terdapat pada komputer. CPU-Z akan menampilkan informasi seputar CPU (nama dan kecepatan prosesor), Mainboard terutama vendor, model, bios, chipset dan graphic interface. Juga menampilkan info sepiutar memori dan system yang digunakan plus DirectX.
CPU-Z tidak perlu diinstal, cukup unzip file hasil download ke dalam sebuah direktori dan tinggal jalankan file .exe. Dan program ini tidak menyalin file ke sistem Windows, jadi tenang saja, kalau mau menghapusnya, tinggal delete filenya


Download: http://www.cpuid.com/cpuz.php

Cache : Agar Kecepatan Komputer Optimal

Ketika sebuah aplikasi dijalankan oleh sebuah komputer, beberapa bagian dari aplikasi ditempatkan pada memori. Setelah itu sebagian isi data yang ada pada memori ditempatkan di L2 cache. Kemudian, dari L2 dilempar ke L1 cache. Ok, mari optimalkan kecepatan komputer kita.

Memory Cache atau Kas Memori atau Tempat Menyembunyikan adalah sistem penyimpanan data cadangan berkecepatan tinggi yang digunakan oleh komputer yang menjembatani aliran data (buffer) antara prosesor dengan media penyimpanan data/memori. Ini terjadi ketika prosesor, misalnya menjalankan aplikasi Photoshop, mengolah data, menyimpan dan mengeksekusi perintah-perintah pada harddisk, yang kinerjanya jadi lamban karena keterbatasan kecepatannya. Masalah ini diistilahkan dengan botleneck (aliran yang mengerucut atau semakin mengecil seperti leher botol), yakni ketidak maksimalan performa antara prosesor, harddisk dan memori.

Untuk meningkatkan waktu akses (access time), dimanfaatkanlah sistem cache, dengan memanfaatkan cache pada prosesor yang memiliki kecepatan yang lebih tinggi untuk mengolah data yang di input, yakni L1 cache dan L2 cache. Yup, disamping cache pada harddisk (biasanya berukuran 512 KB) dan RAM, ada juga cache pada prosessor dengan kapasitas ukuran yang lebih rendah namun dengan kecepatan yang luar biasa. Jadi, data akan dilewatkan dulu pada cache prosesor dan kemudian menyimpannya agar dapat diakses lebih cepat. Inilah yang dinamakan dengan memory caching .


Pada awal-awal pembuatannya, cache diletakkan pada motherboard untuk dijangkau oleh prosesor. Namun saat ini teknologi cache telah dibuat menyatu dengan prosesor yang terkenal dengan istilah core.

Contohnya adalah penggunaan cache L3 pada prosessor Pentium 4 Extreme Edition atau Intel berarsitektur core sebesar 2048 KB. Dengan dukungan cache L3 ini, maniak game/gamer diuntungkan dengan terpangkasnya latency pada jalur memori dan prosesor saat menjalankan aplikasi data vertex pada game, atau frame multimedia seperti video resolusi DVD masa kini yang rata-rata telah mencapai 1 MB.



Dalam istilah browsing internet istilah cache dapat diartikan, penempatan data dengan komputer sever yang sering diakses. Istilahnya proxy. Proxy cache akan menyimpan data yang telah dibuka dalam sitem HTTP, misalnya http://fundigy.com, sehingga akan mempercepat proses akses data yang sama.

Jadi, secara hierarki memori diurutkan berdasarkan penggunaannya adalah sebagai berikut :

1.Cache pada mikroprosessor, dengan ukuran yang paling kecil

2.Cache pada prosessor, dibuat oleh pabrikan dengan melihat jaraknya dengan prosesor, diistilahkan dengan (Level) L1, L2, L3 dan seterusnya. L1 dan L2 umumnya terdapat pada hampir semua prosesor modern, sementara L3 merupakan tambahan yang diciptakan untuk meningkatkan kinerja prosesor.

3.Cache pada Memori Utama, ukurannya sangat besar namun dengan waktu akses yang leih lambat dari cache pada prosesor.

4.Cache pada Harddisk, ukurannya kecil dan digunakan untuk peningkatan performa harddisk saat mengolah data.

Nah, jadi bila Anda membeli komputer selain melihat dari ukuran harddisk, memori dan prosesor, lihat juga dari clock speed, FSB, dan cache memorinya.



Semoga Bermanfaat. CMIIW.

Mudahnya mencari software bajakan lewat YouTube

YouTube sampai saat ini masih identik sebagai situs populer untuk menemukan video musik dan film, tapi Anda mungkin akan terkejut mengetahui bahwa YouTube kini juga telah menjadi surga bagi perangkat lunak bajakan.


Sebagian orang kini memanfaatkan YouTube untuk saling berbagi serial number dan lisence key perangkat lunak resmi dan juga tutorial yang menjelaskan secara detail tiap langkah bagaimana mengaktifkan hampir semua software populer atau video games yang dilindungi hak cipta. Dan hasilnya, banyak video-video itu telah dilihat hingga ratusan ribu kali.



Anehnya, ini yang membingungkan, semua saran pencarian yang dibuat oleh YouTube sendiri mengarahkan pengguna pada perangkat lunak berlisensi tersebut. Sebagai contoh, coba Anda ketik di kotak pencarian untuk software seperti “Microsoft Office 2007″ atau “Adobe Photoshop CS4″, akan muncul banyak screencasts yang menjelaskan bagaimana mendapatkan kedua software tersebut secara gratis.


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Langkah ini seakan memberikan peluang banyak orang untuk mencari software bajakan lewat jalur alternatif selain melalui search engine.

Tips meng-upgrade Komputer

Dengan semakin pesatnya perkembangan komputer dan software (aplikasi) yang digunakan, kadang “memaksa” kita sebagai pengguna komputer untuk senantiasa meningkatkan kemampuan komputernya. Spesifikasi komputer standard yang dibeli 2 atau 3 tahun lalu, mungkin jika digunakan untuk aplikasi-aplikasi saat ini mulai terasa lambat.
Bisa saja membeli komputer baru dan komputer lama dijual. Tetapi harga komputer lama tersebut mungkin akan menurun tajam, maka alternatifnya adalah meng-upgrade komponen komputer. Apa saja yang perlu di upgrade dan bagaimana tips memilih komponen komputer yang tepat?

Disini saya hanya akan membahas 3 komponen utama yang paling berpengaruh ke kinerja komputer atau aplikasi yang dijalankan di Komputer, yaitu : Memory (RAM), CPU (Processor) dan VGA (Kartu grafis). Meski komponen lain seperti hardisk dan motherboard juga berpengaruh, tetapi 3 komponen tersebut yang pengaruhnya paling besar. Berikut penjelasan masing-masing dan pengaruhnya di komputer.
UPGRADE MEMORY (RAM)
Memory komputer merupakan komponen yang mudah untuk diupgrade. Untuk mengecek berapa besar memory komputer, klik kanan My Computer > Properties akan tampil informasi tentang komputer dan memory yang digunakan (Windows). Tapi yang tertera adalah memory yang digunakan windows, karena bisa saja sebagian kapasitasnya dibagi dengan VGA di motherboard.
Memory sangat berpengaruh ke kinerja komputer, karena setiap memproses aplikasi yang ada di hardisk, akan selalu disimpan terlebih dahulu di Memory dan baru di proses oleh Processor. Jika menggunakan Windows XP dan memory komputer hanya 128 MB, maka untuk menjalankan program-program standard saja kemungkinan akan terasa berat. Jika menjalankan aplikasi seperti Corel Draw, Photoshop dan aplikasi grafik lainnya dengan Memory 256 MB pun kurang optimal.
Untuk mengetahui seberapa besar penggunaan Memory, bisa di cek melalui Task Manager (Ctrl+Alt+Del), kemudian dilihat bagian tab Performance > PF Usage. Jika dipakai menjalankan beberepa aplikasi komputer dan memory yang terpakai hampir selalu penuh, maka upgrade Memory bisa meningkatkan performance cukup besar.












Untuk mengupgrade memory, tinggal membeli memory yang sesuai dengan memory komputer, dan memasang disamping memory yang sudah ada, karena biasanya disediakan minimal 2 slot Memory (tempat memasang memory). Yang perlu diperhatikan adalah jenis memory yang digunakan. Untuk komputer lama, biasanya masih menggunakan SDRAM, sedangkan saat ini rata-rata tipe DDR SDRAM (atau sering disebut DDR saja). Untuk DDR ada DDR1, DDR2 dan DDR3, dan ini harus sama tipenya dengan Memory yang ada di komputer.
Bagaimana mengetahui Tipe Memory di komputer ?
Jika masih mempunyai buku panduan (manual) Motherboard, maka disana dijelaskan tentang spesifikasi komponen yang didukung termasuk Tipe Memory. Cara lainnya adalah dengan software gratis CPU-Z yang bisa di download dari http://www.cpuid.com/. Dengan aplikasi ini bisa diketahui jenis memory dan Ukuran/kapasitasnya. 












Jika komputer masih mempunyai memory 512 MB atau kurang, maka upgrade memory biasanya akan cukup membantu meningkatkan kecepatan komputer.
UPGRADE CPU (PROCESSOR)
Processor akan berpengaruh cukup besar ke kinerja komputer. Tetapi untuk mengupgrade processor tidak semudah mengupgrade memory, karena untuk melepas dan memasang beberapa CPU kadang harus memerlukan teknik khusus. Yang perlu diperhatikan adalah kesamaan socket CPU di motherboard. Untuk mengetahuinya bisa dilihat di buku Manual Motherboard atau dengan program CPU-Z.



 












Upgrade CPU akan meningkatkan kecepatan hampir semua program komputer, terutama program yang menggunakan perhitungan sangat kompleks seperti Matlab, Rendering animasi 3D, Programming, Pengolahan Citra/Image di Photoshop, Memproses grafik yang cukup banyak dengan Corel Draw dan lainnya.
UPGRADE VGA (Kartu Grafis)
VGA (Kartu grafis) merupakan komponen yang memproses image dan menampilkannya di monitor. Kemampuan VGA akan mempergaruh ke gambar yang dihasilkan di monitor, biasanya untuk menampilkan Animasi 3D, Game 3D, grafik 3D dengan kompleksitas yang tinggi dan lainnya. Jika tidak menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut, VGA standard atau yang biasa menjadi satu dengan motherboard (on-board) biasanya sudah mencukupi.
Yang perlu diperhatikan ketika meng-upgrade VGA adalah slot yang digunakan. Ada slot AVG, PCI, PCI-E dan PCI-E 2. Untuk mengetahui bisa dilihat di buku manual motherboard yang disertakan atau melihat langsung di motherboard. Kemudian yang sering salah, hanya menilai besar Memory VGA saja. Karena yang lebih penting adalah Clock Memory VGA dan GPU Frequency (Processor yang ada di VGA). Misalnya VGA 128 MB dengan Clock Memory 500 MHz dan GPU 400 MHz akan lebih cepat dibanding VGA 256 MB dengan Clock Memory 400 MHz dan GPU Frequnecy 300 MHz. Jika sudah familiar dengan VGA, Bus Width (lebar jalur data) juga berpengaruh ke kecepatan VGA.



















Mengenal apa itu RAM (Memory) : DDR, DDR2 dan DDR3 SDRAM

Di dalam sebuah komputer (PC) atau laptop, salah satu perangkat keras (hardware) yang sangat berperan dalam kinerja dan performa komputer adalah Memory atau RAM (Random Access Memory). Kali ini kita akan mengenal sedikit lebih dalam apa itu RAM dan mengapa kita memerlukannya, mengenal jenis RAM seperti DDR, DDR2 dan DDR3 SDRAM, serta tips jika ingin mengupgrade RAM.

Seperti namanya, RAM atau Memory merupakan perangkat untuk tempat menyimpan data yang diakses oleh Processor (CPU – Central Processing Unit). Data yang ada di RAM bisa diakses secara acak dengan kecepatan yang sama, sehingga di sebut Random (acak). Data yang tersimpan di RAM bersifat sementara, karena hanya akan ada jika ada listrik atau saat komputer menyala dan akan hilang jika komputer mati.
Data yang ada di RAM bisa diakses jauh lebih cepat daripada yang ada di hardisk, untuk DDR2 SDRAM saja bisa lebih cepat 40 sampai 100 kali dibanding akses ke hardisk, dan untuk jenis DDR3 bisa 100 sampai 300 kali lebih cepat dibanding akses ke hardisk ( sebagai gambaran, akses Hardisk SATA dalam dunia nyata sekitar 80-100 MB/s sedangkan USB 2.0 antara 10MB/s sampai 20 MB/s).


DDR, DDR2, dan DDR3

.....................................................................................................................................

Saat ini kebanyakan komputer sudah menggunakan Memory jenis DDR3 ( sebagian lagi jenis DDR2). Sebelum tahun 2002, mungkin masih cukup banyak komputer yang menggunakan memory jenis Single Data Rate (SDR) SDRAM. Tetapi setelah itu, penggunaannya mulai digantikan oleh Double Data Rate (DDR), mulai dari DDR (DDR1), DDR2 dan sekarang yang banyak beredar adalah DDR3. DDR secara teori mampu melakukan transfer rate 2X lebih cepat daripada SDRAM.



Masing-masing jenis merupakan pengembangan dari sebelumnya dan versi terbaru umumnya mempunyai data rate yang lebih tinggi dan memerlukan daya yang lebih rendah. DDR2 secara teori mempunyai data rate 2x dengan spesifikasi yang sama dibanding DDR (DDR1). DDR3 juga mempunyai keunggulan dibanding DDR2, seperti bandwidth yang lebih tinggi, latensi yang lebih unggul, performa yang lebih tinggi pada power/daya yg lebih kecil, dan lebih bagus untuk perangkat low-power seperti laptop.
Masing-masing jenis RAM tersebut tidak saling kompatibel dan didesign dengan slot yang berbeda. Informasi lebih detail dan mendalam tentang spesifikasi masing-masing tipe ini bisa melihat informasi di wikipedia, tentang DDR, DDR2 dan DDR3

Upgrade Memory (RAM)

.....................................................................................................................................

 

Penambahan Memory biasanya akan meningkatkan performa komputer secara sifnifikan ( tetapi jumlah yang terlalu besar biasanya tidak banyak berpengaruh, misalnya jika RAM sudah diatas 4 GB, biasanya peningkatan tidak akan terlihat). Sebagai contoh Windows 7 biasanya memerlukan paling tidak 2 GB memory, sehingga bagi yang kurang harus di upgrade agar mendapatkan performa yang bagus.
Untuk menambah (upgrade) RAM relatif mudah, kita tinggal mengetahui jenis RAM yang digunakan dan memeriksan apakah masih ada slot kosong untuk memasang RAM. Yang perlu diperhatikan adalah kesamaan jenis RAM, karena DDR1 tidak akan cocok dengan DDR2, dan DDR2 tidak cocok dengan DDR3. Diperlukan jenis yang sama ketika akan mengupgrade RAM.



Selain itu, satu jenis RAM biasanya mempunyai tipe yang bermacam-macam, misalnya DDR3-6400, DDR3-8500, DDR3-10600 dan lainnya ( semakin tinggi, transfer ratenya juga semakin besar). Meskipun untuk tipe yang berbeda masih kompatibel, tetapi RAM akan berjalan dengan tipe yang lebih rendah. Misalnya DDR3-10600 2 GB di gabung dengan DDR3-8500 2GB, jumlah RAM akan bertambah menjadi 4 GB, tetapi kinerja akan menyesuaikan yang terendah ( DDR3-8500 ).
Untuk mengetahui jenis RAM yang didukung, bisa melihat buku manual/petunjuk moherboard, melihat jenis slot RAM atau menggunakan software seperti Speccy. Untuk Memory notebook/laptop, sedikit berbeda ukurannya dengan RAM PC/komputer, biasanya hanya setengah RAM PC. Ketika membeli di toko komputer bisa menyebutkan dengan SO-DIMM ( small outline dual in-line memory module ). DIMM merupakan jenis slot untuk Memory.
Jumlah maksimal RAM tergantung pada Motherboard dan juga Sistem Operasi yang digunakan. Untuk sistem operasi 32-bit biasanya tidak mendukung RAM diatas 4GB, sedangkan untuk sistem 64-bit, secara teori dapat mendukung sampai 192 GB RAM (Windows 7 ultimate). Selain itu kadang jumlah maksimal juga dibatasi oleh Motherboard, misalnya hanya mendukung maksimal 16 GB RAM.

 

Tips Mengatur Pembagian (Partisi) Harddisk

Bagi kebanyakan pengguna Komputer (PC) kadang kurang atau tidak begitu memperhatikan masalah pengaturan/penggunaan Hard disk. Biasanya diserahkan ke orang lain, mulai dari pembelian sampai installasi berbagai program lainnya, dan setelah itu tinggal memakai, tidak pernah memperhatikan masalah Hard disk.
Berikut tips mengatur pembagian Hard disk sehingga bisa lebih baik dan memudahkan.

Dengan semakin murahnya perangkat yang satu ini dan kapasitas yang semakin bertambah, maka penggunaannya pun harus diperhatikan. Maskipun bisa saja kita membagi Hardisk 500 GB Menjadi 1 atau 2 partisi ( drive C: dan drive D:), tetapi hal itu menurut saya merupakan cara yang kurang baik. Berikut tips saya yang sebagian merupakan hasil pengalaman pribadi.
Pembagian hardisk memang tidak ada standard khusus, biasanya hal ini berdasarkan pengalaman atau keperluan. Cara terbaik adalah dengan menentukan terlebih dahulu kategori yang akan digunakan. Misalnya Untuk Sistem Operasi, Data, Master Program, Audio/video dan lainnya.

Perlu diingat bahwa HDD 80 GB (GigaByte) tidak sepenuhnya dapat menyimpan data sebesar 80 GB, demikian juga ketika terbaca di komputer. Untuk HDD 80 GB, biasanya hanya mampu menyimpan data atau akan terbaca maksimal 74 GB. Untuk 40 GB menjadi 37 GB, 160 GB = 149 GB, 250=232 GB, 320 = 298 GB, 500 GB = 465 GB, 640 = 596 GB, 1 TB (TeraByte) = 931 GB dan seterusnya. Sehingga kita tidak bisa membagi HDD 80 GB menjadi 4 drive dengan masing-masing berukuran sama dan terbaca 20 GB semua.
Berikut contoh pembagian HDD 160 GB (terbaca sekitar 149 GB), dengan sistem operasi Windows XP
  • Drive C : 20 GB (Label “winXP”, untuk menginstall sistem operasi windows XP dan program lainnya)
  • Drive D : 40 GB (Label “Master”, untuk menyimpan berbagai master program sebelum di install)
  • Drive E : 40 GB (Label “Data”, untuk menyimpan Data atau Dokumen)
  • Drive F : 49 GB atau sisanya (Label “Media”, untuk menyimpan berbagai file audio dan Video)
Mengapa drive C hanya berukuran 20 GB ? Bagi kebanyakan orang, drive C sebagai lokasi installasi sistem operasi tidak memerlukan banyak tempat. Untuk Windows XP paling hanya 2 GB, Office sekitar 1 GB dan sisanya berupa program-program lainnya dan biasanya masih mencukupi. Sehingga dengan ukuran yang kecil akan lebih mudah dalam merawatnya, seperti ketika scan virus, spyware, defragment hardisk lebih cepat dan lainnya
Dalam mem-format HDD, biasanya ukuran yang dimasukkan dalam MB (Mega Byte). Kemudian Agar HDD terbaca sebesar 20 GB, maka ukuran yang kita masukkan dalam MB harus lebih besar dari 20.000. Misal kita tentukan ukurannya 21.500 MB, maka ukuran ini akan terbaca sekitar 20 GB. Atau bisa ditambah sedikit misalnya 22.000 MB (terbaca 20.5 GB). Demikian juga ketika menentukan ukuran 40 GB ( diisi sekitar 43.000 MB). Untuk lebih mudahnya bisa melihat Konversi GigaByte
Memindah Lokasi My Documents
Ketika kita membuka Windows Explorer maka akan ada directory My Documents dan pada awalnya lokasi My Documents ini ada di drive C;, lengkapnya biasanya di folder C:\Documents and Settings. Menyimpan dokumen di drive C menurut saya kurang aman, dan perlu dipindah ke Drive selain C. Misalnya dari contoh diatas adalah drive E:
Untuk mengubah agar My Documents membuka lokasi drive/folder lainnya, caranya dengan klik kanan My Documents dan pilih Properties kemudian klik tombol Move dan pilih lokasi baru tempat penyimpanan dokumennya, misalnya drive E:.
Cara ini hanya merubah lokasi My Documents ke lokasi baru, sehingga jika sudah ada data di My Documents, maka harus dipindah manual ke lokasi baru ini. Data lama tetap masih ada dan tidak terhapus.
 
 
 
Setelah lokasi di pindah/diubah, maka ketika kita menyimpan di My documents, data akan tersimpan di drive/folder baru tesebut ( contoh diatas drive E:), tidak tersimpan di drive C:

Mengenal Lebih Detail Teknologi USB 3.0


Teknologi Universal Serial Bus (USB) sudah menjadi standard berbagai perangkat yang terkoneksi ke komputer, mulai dari Hardisk, Mouse, Printer, Kamera, dan lainnya. USB 1.0 sebenarnya sudah mulai dikenalkan sejak 1996, tetapi mulai populer ketika muncul USB 2.0 di awal 2001-an (dengan kecepatan sampai 40x USB 1.0 – 480 MBits/s atau sekitar 57 MBytes/s). Kemudian tahun 2010 ini USB 3.0 mulai dikenalkan, bagaimana dengan kemampuannya?
USB 2.0 dikenal dengan istilah High-Speed USB, sedangkan USB 3.0 di istilahkan dengan SuperSpeed, karena memang kecepatannya bisa dikatakan Super. Berikut penjelasan lebih detailnya.

Spesifikasi USB 3.0

Beberapa perubahan telah di implementasikan di USB 3.0 seiring dengan peningkatan penggunaan perangkat eksternal dan kebutuhan kecepatan lebih tinggi. Berikut penjelasan singkat teknologinya.
Transfer Rate
Kecepatan transfer data USB 3.0 sekitar 3200 MBits/s ( 3.2 GBits/s atau 400 MBytes/s), dan secara teori dapat mencapat 4.8 GBit/s. Kecepatan ini 6 sampai 10x lebih cepat dari maksimal kecepatan USB 2.0.
Data Transfer
USB 3.0 mengenalkan teknologi transfer data dua arah ( full duplex), sehingga dapat membaca dan menulis data secara bersamaan (simultan). USB 2.0 dan sebelumnya belum mendukung teknologi bi-directional ini .
Power
Tegangan listrik diturunkan dari 4.4 V menjadi 4V, kemudian arus juga ditingkatkan ( menjadi 150mA), sehingga selain lebih hemat energi, sebuah port USB 3.0 dapat digunakan 4-6 perangkat serta meningkatkan recharging.
Power Management
Power managemen yang lebih baik dibanding USB 2.0, sehingga mendukung idle, sleep dan suspend ( Wikipedia )
Bentuk Fisik
Ujung USB 3.0 akan sama dengan USB 2.0 (standard), tetapi kabel didalamnya akan lebih banyak, ada tambahan 4 jalur kabel dibanding USB 2.0 ( total ada 9 jalur kabel).






Bagaimana dengan Pengguna USB 2.0 ?

Saat ini mayoritas perangkat elektronik masih menggunakan teknologi USB 2.0, lalu bagaimana jika nanti sudah mulai berganti dengan USB 3.0 ?. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, USB 3.0 juga memperhatikan teknologi sebelumnya.
Kompatibilitas
USB 3.0 kompatibel dengan USB 2.0, sehingga perangkat USB 2.0 tetap akan bisa digunakan di port USB 3.0 dan akan berjalan dengan kecepatan standard USB 2.0. Tetapi tidak bisa sebaliknya, perangkat USB 3.0 tidak bisa dipasang di port USB 2.0.
Dukungan Sistem Operasi
Windows Vista, Windows 7 dan Linux sudah mendukung USB 3.0, dan Mac akan segera mengikuti. Tetapi untuk Windows XP sampai saat ini belum ada kepastian apakah akan ada update untuk interface baru ini.

Kekurangan

Selain mempunyai berbagai kelebihan diatas, interface USB 3.0 juga mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya sebagai berikut :
  • Panjang Kabel. Maksimum panjang kabel USB 3.0 berkurang menjadi 3 meter ( USB 2.0 maksimal 5 meter ). Meskipun hal ini bisa diatasi dengan menambahkan USB Hub.
  • Speed Limit, tidak semua perangkat bisa memanfaatkan penuh kecepatan USB 3.0, seperti misalnya harddisk Magnetik yang terbatas pada kecepatan perputaran keping disk.